Review Pegelolaan Mangrove dan Trumbu Karang di Daerah Pesisir Pantai Sumatera Barat
Abstract
Hutan mangrove atau mangal adalah sejumlah komunitas tumbuhan pantai tropis dan sub-tropis yang didominasi oleh pohon dan semak tumbuhan bunga (Angiospermae) terestrial yang dapat menginvasi dan tumbuh di lingkungan air laut. Selain magrove juga terdapat Terumbu karang yang merupakan salah satu ekosistem perairan tropik yang sangat produktif. Peran ekologis yang dimainkan terumbu karang adalah sebagai daerah penyedia makanan, daerah asuhan, daerah pertumbuhan dan daerah perlindungan bagi biota-biota yang berasosiasi dengan terumbu karang serta sebagai penyimpan karbon. Terumbu karang sangat berpotensi menyimpan karbon dalam kerangkanya. Ekosistem terumbu karang ini sangat rentan mengalami kerusakan, ada dua penyebab kerusakan terumbu karang, yaitu akibat dari kegiatan manusia dan pengaruh dari alam. Kerusakan terumbu karang telah terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk juga di Sumatera Barat. Rusaknya terumbu karang yang berfungsi sebagai pemecah ombak dan pelindung pantai, mengakibatkan daerah di Pesisir Pantai Sumatera Barat terancam bencana gelombang besar dan abrasi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penetapan kawasan konservasi melalui pembentukan daerah konservasi laut.
Downloads
References
Agardy, T. 2007. Introduction to Marine Conservation Biology. Synthesis. American Museum of Natural History, Lessons in Conservation. Available.
Djonli e, W. E. 1993. Koresponden antara Ekoregion dan Pola Sebaran Komunita s Terumbu Karang di Pulau Bun aken. Tesis Program Pascasarjana lnstitut Pertanian Bogor, Bogor. 65 pp.
Kumari, R., Deepali, & Bhatnagar, S. (2021). Biodiversity Loss: Threats and Conservation Strategies. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research, 242-254.
Munasik. 2009. Konservasi Terumbu Karang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Octavian, A., Masetio dkk. 2022. Upaya Perlindungan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Pemerintah Sumatera Barat dari Ancaman Abrasi dan Perubahan Iklim. Jurnal Ilmu Lingkungan. 22(2):302-315.
Siregar, Thamrin. 2013. Kondisi Terumbu Karang Pulau Kasiak Pariaman Propinsi Sumatra Barat Pasca Gempa Bumi Padang 30 September 2009. Jurnal Perikananan Dan Kelautan. Issn 0853 7607.
Suharsono, 2004. Konservasi dan Pengelolaan Terumbu Karang. Petunjuk Teknis. Kerjasama P3O LIPI, DOE-Project dan Unila.
Tweed K. 2011. Earthquakes Can Ravage Coral Reefs, Study Reveals. Live Science.com.
Veron, J.E.N. 1986. Corals Of Australia and Indo-Pacific. Australian Institute of Marine Science and CRR Qld Pty Ltd. Townsville Australia.
Winanto, Tjahyo. 2013. Kajian Kondisi Terumbu Karang Dan Strategi Pengelolaannya Di Suaka PesisirBatang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Jurnal Sains Akuatik 13 (2): 17 – 30.